Apakah Anda masih ingin berselancar dengan membawa peralatan selancar di Laut Ibu kami?

Laut tak berujung memberi kita kebahagiaan dan cinta keibuan yang hangat. Dalam pikiran saya, laut adalah ibu kita. Dalam kehidupan ikan kecil, laut adalah rumah mereka. Ibu Laut hamil dengan banyak kehidupan bebas. Lautnya sangat menawan, sangat misterius!

Tapi sekarang, laut telah banyak berubah. Air laut telah menjadi mendung dan tidak lagi sejelas sebelumnya. Apa yang dilapisi laut di pantai adalah tumpukan dan tumpukan sampah, bukan ikan yang hidup dan indah lagi. Anda harus benar -benar ingin bertanya siapa yang melakukan ini, tetapi sebenarnya itu semua dilakukan oleh kita manusia. Beberapa orang membuang sampah ke laut. Yang lebih penuh kebencian adalah bahwa beberapa orang dengan tidak bermoral mengeluarkan air limbah ke laut, seperti yang kita ketahui, Tokyo mulai melepaskan air radioaktif yang diolah pada 24 Agustus, pikirkan, ketika Anda siap berselancar di tepi laut dan matahari di atas pantai dalam suasana hati yang baik dengan handuk pantai yang indah dan jubah ganti, berjemur di handuk kursi lounge, laut di depan Anda tidak lagi biru, tidak jernih, tidak aman, mungkin Anda hanya bisa tinggal di rumah. Jika suatu hari nanti Laut meninggalkan kita, seperti apa dunia ini? Apa yang akan kita lakukan jika lautan berubah menjadi limbah bau? Jika itu saya, saya tidak akan pernah membiarkan laut pergi. Segera setelah saya punya waktu, saya akan pergi ke pantai untuk mengambil sampah di laut dan meletakkannya di tempat sampah, dan saya akan mengingatkan orang -orang yang mengotori. Kita harus mulai dari diri kita sendiri, dari hal -hal kecil di sekitar kita, sehingga Laut Biru Langit bukan lagi hanya impian kita. Laut adalah rumah ikan dan Sungai Ibu kami. Kita harus melindunginya, menyukainya, dan tidak membiarkan laut meninggalkan kita.